PENGERTIAN LIMBAH
Secara
umum yang disebut limbah adalah bahan sisa yang dihasilkandari suatu kegiatan
dan proses produksi, baik pada skala rumah tangga, industri, pertambangan, dan sebagainya. Bentuk limbah tersebut dapat
berupagas dan debu, cair atau padat.
Di antara berbagai jenis limbah ini ada yang
bersifat beracun atau berbahaya dan dikenal sebagai limbahBahan Berbahaya dan
Beracun (Limbah B3)Definisi dari limbah B3 berdasarkan BAPEDAL (1995) ialah
setiapbahan sisa (limbah) suatu kegiatan proses produksi yang mengandungbahan
berbahaya dan beracun (B3) karena sifat (toxicity,flammability,reactivity
dancorrosivity) serta konsentrasi atau jumlahnya yang baiksecara langsung
maupun tidak langsung dapat merusak, mencemarkanlingkungan, atau membahayakan
kesehatan manusia.
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari
suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga). Dimana
masyarakat bermukim, disanalah berbagai jenis limbah akan dihasilkan. Ada
sampah, ada air kakus
(black water), dan ada air buangan dari berbagai aktivitas domestik
lainnya (grey water). [1]
Limbah padat lebih dikenal sebagai sampah, yang seringkali tidak dikehendaki kehadirannya karena
tidak memiliki nilai ekonomis. Bila ditinjau secara kimiawi, limbah ini terdiri
dari bahan kimia Senyawa organik dan Senyawa anorganik. Dengan konsentrasi dan
kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat berdampak negatif terhadap
lingkungan terutama bagi kesehatan manusia, sehingga perlu dilakukan penanganan
terhadap limbah. Tingkat bahaya keracunan yang ditimbulkan oleh limbah
tergantung pada jenis dan karakteristik limbah.
Limbah industri
Berdasarkan karakteristiknya limbah
industri dapat dibagi menjadi empat bagian, yaitu:
1.
Limbah cair biasanya dikenal sebagai entitas pencemar air. Komponen pencemaran air pada umumnya terdiri dari bahan
buangan padat, bahan buangan organik dan bahan buangan anorganik
2.
Limbah
padat
Proses Pencemaran Udara Semua spesies
kimia yang dimasukkan atau masuk ke atmosfer yang “bersih” disebut kontaminan.
Kontaminan pada konsentrasi yang cukup tinggi dapat mengakibatkan efek negatif
terhadap penerima (receptor), bila ini terjadi, kontaminan disebut cemaran
(pollutant).Cemaran udara diklasifihasikan menjadi 2 kategori menurut cara
cemaran masuk atau dimasukkan ke atmosfer yaitu: cemaran primer dan cemaran
sekunder. Cemaran primer adalah cemaran yang diemisikan secara langsung dari
sumber cemaran. Cemaran sekunder adalah cemaran yang terbentuk oleh proses
kimia di atmosfer.
Sumber cemaran dari aktivitas manusia
(antropogenik) adalah setiap kendaraan bermotor, fasilitas, pabrik, instalasi
atau aktivitas yang mengemisikan cemaran udara primer ke atmosfer. Ada 2
kategori sumber antropogenik yaitu: sumber tetap (stationery source) seperti:
pembangkit energi listrik dengan bakar fosil, pabrik, rumah tangga,jasa, dan
lain-lain dan sumber bergerak (mobile source) seperti: truk,bus, pesawat
terbang, dan kereta api.
Lima cemaran primer yang secara total
memberikan sumbangan lebih dari 90% pencemaran udara global adalah:
a. Karbon monoksida
(CO),
b. Nitrogen oksida (Nox),
c. Hidrokarbon (HC),
d. Sulfur oksida (SOx)
e. Partikulat.
b. Nitrogen oksida (Nox),
c. Hidrokarbon (HC),
d. Sulfur oksida (SOx)
e. Partikulat.
Selain cemaran primer terdapat cemaran
sekunder yaitu cemaran yang memberikan dampak sekunder terhadap komponen
lingkungan ataupun cemaran yang dihasilkan akibat transformasi cemaran primer
menjadi bentuk cemaran yang berbeda. Ada beberapa cemaran sekunder yang dapat
mengakibatkan dampak penting baik lokal,regional maupun global yaitu:
a. CO2 (karbon
monoksida),
b. Cemaran asbut (asap kabut) atau smog (smoke fog),
c. Hujan asam,
d. CFC (Chloro-Fluoro-Carbon/Freon),
e. CH4 (metana).
b. Cemaran asbut (asap kabut) atau smog (smoke fog),
c. Hujan asam,
d. CFC (Chloro-Fluoro-Carbon/Freon),
e. CH4 (metana).
Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)
Secara umum yang disebut limbah adalah
bahan sisa yang dihasilkan dari suatu kegiatan dan proses produksi, baik pada
skala rumah tangga, industri, pertambangan, dan sebagainya. Bentuk limbah
tersebut dapat berupa gas dan debu, cair atau padat. Di antara berbagai jenis
limbah ini ada yang bersifat beracun atau berbahaya dan dikenal sebagai limbah
Bahan Berbahaya dan Beracun (Limbah B3).
Suatu limbah digolongkan sebagai limbah
B3 bila mengandung bahan berbahaya atau beracun yang sifat dan konsentrasinya,
baik langsung maupun tidak langsung, dapat merusak atau mencemarkan lingkungan
hidup atau membahayakan kesehatan manusia.Yang termasuk limbah B3 antara lain
adalah bahan baku yang berbahaya dan beracun yang tidak digunakan lagi karena
rusak, sisa kemasan, tumpahan, sisa proses, dan oli bekas kapal yang memerlukan
penanganan dan pengolahan khusus. Bahan-bahan ini termasuk limbah B3 bila
memiliki salah satu atau lebih karakteristik berikut: mudah meledak, mudah
terbakar, bersifat reaktif, beracun, menyebabkan infeksi, bersifat korosif, dan
lain-lain, yang bila diuji dengan toksikologi dapat diketahui termasuk limbah
B3.
Limbah B3 banyak terdapat disekitar kita
misalnya obat nyamuk/ pestisida, oli bekas, sisa tinta, batu baterai, dll. Jika
limbah ini dibuang dalam TPA yang tidak dilengkapi persyaratan khusus maka
racun yang ada dalam limbah tersebut dapat meresap ke tanah dan mencemari air
tanah maupun tanaman yang akan dikonsumsi manusia. Oleh sebab itu, pisahkan
limbah B3 dari sampah lain.
Bagaimana meminimalkan timbunan sampah?
Menggunakan barang seefisien dan semaksimal mungkin. Contohnya : Penggunaan
plastik pembungkus selama dapat digunakan kembali. Pergunakan botol lama tanpa
harus membeli baru. Memperbaiki perabot lama dengan cara memberi design baru
dengan upaya pemakaian kembali. Sadar dan cinta akan lingkungan dan memahami
berbagai permasalahan dan cara mengatasinya sangat penting.
Macam-MacamLlimbah:
- Limbah cair- Limbah padat- Limbah gas dan
partikel, dan Limbah beracun.
Limbah Beracun Terdiri Dari:
•Limbah mudah meledak adalah
limbah yang melalui reaksi kimiadapat menghasilkan gasdengansuhu dan tekanan tinggi yang dengan cepat dapat
merusak lingkungan.
•Limbah mudah terbakar adalah
limbah yang bila berdekatan dengan api, percikan api,gesekan atau sumber nyala
lain akan mudah menyala atau terbakar dan bila telah menyalaakan terus terbakar
hebat dalam waktu lama.
•Limbah reaktif adalah limbah
yang menyebabkan kebakaran karena melepaskan ataumenerima oksigen atau limbah
organik peroksidayang tidak stabil dalam suhu tinggi.
•Limbah beracun adalah limbah
yang mengandung racun yang berbahaya bagi manusiadan lingkungan. Limbah B3
dapat menimbulkan kematian atau sakit bila masuk ke dalamtubuh melalui
pernapasan, kulit atau mulut.
•Limbah yang menyebabkan
infeksi adalah limbah laboratorium yang terinfeksi penyakitatau limbah yang
mengandung kuman penyakit, seperti bagian tubuh manusia yangdiamputasi dan
cairan tubuh manusia yang terkena infeksi.
CARA PENGOLAHAN LIMBAH
CAIR.
A.
Industri primer pengolahan hasil hutan
merupakan salah satu penyumbanglimbah cair yang berbahaya bagi lingkungan. Bagi
industri-industri besar, sepertiindustri pulp dan kertas, teknologi pengolahan limbah cair yang
dihasilkannyamungkin sudah memadai, namun tidak demikian bagi industri kecil
atau sedang.Namun demikian, mengingat
penting dan besarnya dampak yang ditimbulkan limbahcair bagi lingkungan,
penting bagi sektor industri kehutanan untuk memahami dasar-dasar teknologi pengolahan limbah cair.Teknologi
pengolahan air limbah adalah kunci dalam memelihara kelestarianlingkungan.
Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun industriyang
dibangun harus dapat dioperasikan dan dipelihara oleh masyarakat setempat.Jadi
teknologi pengolahan yang dipilih harus sesuai dengan kemampuan
teknologimasyarakat yang bersangkutan.Berbagai
teknik pengolahan air buangan untuk menyisihkan bahan polutannya telahdicoba
dan dikembangkan selama ini. Teknik-teknik pengolahan air buangan yangtelah
dikembangkan tersebut secara umum terbagi menjadi 3 metode pengolahan:1.
pengolahan secara fisika2. pengolahan secara kimia3. pengolahan secara biologi
Tujuan utama pengolahan
air limbah ialah untuk mengurai kandunganbahan pencemar di dalam air terutama
senyawa organik, padatan tersuspensi, mikroba patogen, dan senyawa organik yang
tidak dapatdiuraikan oleh mikroorganisme yang terdapat di alam.
B.
Efek Limbah Terhadap Manusia dan Lingkugan
Lokasi dan
pengolahan limbah yang kurang memadai (pembuangan limbah yang
tidak kontrol) merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme yang
manarik bagi berbagai binatang
seperti lalat dan anjing yang daat menjangkit penyakit, misalnya bahaya
kesehatan pada manusia seperti :
•Penyakit diare, tifus, bahkan
demam berdarah karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolahan
tidak tepat dapat bercampur air minum.
Tetapi kadang juga limbah ini dapat diminum penyakit jamur.Limbah rumah tangga selain membayangkan kesehatan
manusia, limbah ini juga sangat berpengaruh terhadap kelestarian dan
lingkungan yang ada di sekitar kita yaitu penggunaansebun detergen untuk
mencuci. Air cucian itu kemudian
dibuang keselokan dan merembes ke air tanah,
air selokan mengalir ke sungai dan seterusnya kelaut. Karena adanya
limbah-limbahrumah tangga ini itu akan sangat membayangkan kelestarian
lingkungan disekitar yang ada.Penguraian
limbah yang dibuang kedalam air akan menghasilkan asam organik dan gascair. Selain itu gas ini sangat berbahaya kareba
gas ini dapat meledak dan mengancamkelestarian lingkungan.
Daur Ulang
Proses daur ulang sampah adalah penjaga
kelestarian alam. Sebenarnya sampah bukanlah limbah, melainkan sumber daya
bahan baku untuk proses daur ulang yang menghasilkan humus atau kompos, pupuk
ciptaan alam pelindung / pembangun kesuburan tanah. Terus berputarnya siklus
daur ulang alam yang merupakan kunci keselamatan bumi, sebenarnya menjadi
tanggung jawab manusia di lingkungannya masing-masing. Sehingga sampah menjadi
tanggung jawab kita semua untuk mendaur ulangnya menjadi kompos demi
keselamatan bumi.
Para ahli pertanian yakin bahwa kunci
dari tanaman yang sehat adalah tanah yang sehat pula. Tanah yang sehat adalah
tanah yang kondisi fisik, kimia dan biologinya baik, tanpa faktor penghambat
yang berarti. Kondisi biologis yang baik berarti mempunyai populasi organisme
tanah optimal dalam ekosistem biologis yang sehat seimbang, yang dijamin oleh
kadar bahan organik tanah optimal + 5%. Mungkin kita akan berfikir 2 x untuk
mengkonsumsi barang-barang yang tidak bersahabat dengan lingkungan, setelah
kita mengetahui bahwa waktu yang dibutuhkan untuk menghancurkan sampah adalah
sebagi berikut :
Jenis Sampah
|
Lama Hancur
|
Kertas
|
2-5 bulan
|
Kulit Jeruk
|
6 bulan
|
Doos Karton
|
5 bulan
|
Filter Rokok
|
10-12 tahun
|
Kantong Plastik
|
10-20 tahun
|
Kulit Sepatu
|
25-40 tahun
|
Pakaian/Nylon
|
30-40 tahun
|
Plastik
|
50-80 tahun
|
Alumunium
|
80-100 tahun
|
Styrofoam
|
tidak hancur
|
Dengan melihat tabel diatas maka tidak
ada salahnya kalau kita mulai dari rumah kita masing-masing untuk mengurangi
sampah yang tidak dapat dipergunakan semaksimal mungkin. Salah satu caranya
adalah dengan mendaur ulang sampah yang dapat dimanfaatkan.
Daur ulang adalah penggunaan kembali
material / barang yang sudah tidak digunakan untuk menjadi produk lain. Selain
berfungsi untuk mengurangi jumlah sampah yang harus dibuang ke tempat
pembuangan akhir (TPA). Daur ulang bermanfaat memenuhi kebutuhan akan bahan
baku suatu produk. Dan dari segi penggunaan bahan bakar adanya daur ulang dapat
menghemat energi yang harus dikeluarkan suatu pabrik.
Langkah-langkah yang perlu dilakukan
untuk daur ulang : Pemisahan. Pisahkan barang-barang / material yang
dapat didaur ulang dengan sampah yang harus dibuang ke pembuangan sampah.
Pastikan material tersebut kosong dan akan lebih baik jika dalam keadaan
bersih. Penyimpanan. Simpan barang / material kering yang sudah dipisahkan tadi
ke dalam boks / kotak tertutup tergantung jenis barangnya, misalnya boks untuk
kertas bekas, botol bekas, dll. Jika akan membuat kompos, tumpuk sampah rumah
tangga pada lokasi pembuatan kompos. Pengiriman / Penjualan Barang yang
terkumpul dijual ke pabrik yang membutuhkan material bekas tersebut sebagai
bahan baku dijual ke pemulung.
Secara garis
besarnya, sampah dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu :
I. Sampah An Organik Sampah tidak mudah hancur / lapuk bukan
berupa cairan & gas dan sering disebut sebagai sampah kering. Sampah an
organik dibedakan menjadi 2 bagian yaitu :
a. Barang lapuk. Barang yang dapat di daur ulang kembali dalam
keadaan bersih dan tidak rusak, mempunyai nilai ekonomis tinggi. Contoh :
Logam, besi, kaleng, plastik, karet, dll.
b. Bukan barang lapuk Sampah an organik yang betul-betul rusak
dan tdk dapat diperjualbelikan sehingga tidak memiliki nilai ekonomis.
II. Sampah Organik Sampah yang mudah lapuk / hancur, bukan
berbentuk cairan / gas dan sering disebut sampah basah. Sampah organik terdiri
dari 3 bagian :
a. Sampah organik
segar, seperti : sampah dapur, kebun, pasar dan restoran.
b. Sampah organik oleh seperti : kertas, kardus, dll.
c. Sampah organik pilihan untuk daur ulang menjadi kompos dipilih sampah organik yang segar dan lunak tidak termasuk yang keras dan berbentuk basah seperti sisa sayuran, rempah-rempah & sisa buah.
b. Sampah organik oleh seperti : kertas, kardus, dll.
c. Sampah organik pilihan untuk daur ulang menjadi kompos dipilih sampah organik yang segar dan lunak tidak termasuk yang keras dan berbentuk basah seperti sisa sayuran, rempah-rempah & sisa buah.
III. Sampah Berbahaya Sampah yang harus ditangani secara khusus
untuk menetralisir akibat pencemaran. Sampah ini harus dipisahkan dari yang
lainnya sehingga proses daur ulang lebih cepat dan menghasilkan produk yang bebas dari bahan berbahaya. Contoh:
pecahan kaca & gelas, sisa bahan kimia, baterai, botol obat nyamuk &
paku.
PEMBUATAN KOMPOS RUMAH TANGGA
Prinsip pengomposan Sampah rumah tangga
mengandung bahan organik + 75%. Proses pengomposan menyesuaikan diri dengan
tersedianya bahan baku, yang tidak sekaligus terkumpul dalam jumlah besar,
melainkan sedikit demi sedikit setiap hari. Kondisi ini seperti terjadi di alam
di lantai hutan, dimana sisa-sisa organik jatuh keatas tanah selapis demi
selapis sampai menjadi tebal.
Proses perombakan-fermentasi organisme
tanah terjadi dari bawah merambat ke atas mengejar bahan baku yang baru jatuh,
diikuti terbentuknya humus dari bawah ke atas pula. Kecepatan pengomposan
sangat tergantung a.1. pada komposisi bahan baku, perbandingan kadar C (bahan
berserat tinggi) dengan kadar N (jenis kacangan, pupuk kandang, dsb.). Untuk
bahan baku kompos yang optimal perbandingan C/N = + 30, hasil akhir humus atau
kompos yang matang C/N = 12-15 Cara dan Alat Membuat kompos yang sebenarnya
mudah dan sederhana, tetapi karena lokasinya di pekarangan rumah harus bebas
dari polusi bau, lalat, binatang berbahaya dan bebas dari gangguan ayam,
anjing, kucing, dsb. Apalagi sisa-sisa organik tidak terkumpul sekaligus tetapi
berangsur setiap hari dari buangan dapur dan kotoran pekarangan.
Untuk pembuatan kompos di pekarangan
rumah, dibutuhkan dua macam wadah :
1. Wadah besar, penampung bahan baku dan tempat terjadinya
proses pengomposan, yang disebut "Komposter" dan ditaruh di
pekarangan di tempat teduh.
2. Wadah kecil berupa ember plastik kecil bertutup, tempat
penampungan sementara sisa organik dapur.
Alat Komposter paling praktis dan aman
adalah alat yang direkomendasikan STU Campbell (buku "let It Rot",
Storey Books, Vermont 1998) untuk dipakai di pekarangan rumah. Komposter ini
dibuat dari drum bekas 200 liter, dinding atas dibuang, dan dinding dasar pada
tengahnya dilobangi untuk dapat dimasuki pipa PVC 3-4 inci, yang juga berfungsi
drainase. Pada pipa PVC berjarak 5 cm dibuat lobang (bor) sepanjang empat
sisinya. Drum dipasang berdiri, diberi ganjal 2-3 lapis batu bata. Pipa PVC
dimasukkan ke lobang dasar, sampai ujung bawah menyentuh tanah dan ujung atas
menonjol keatas drum + 10 cm, menembus tengah-tengah tutup tambahan (bisa
dibuat dari tripleks). Ember Kecil Ember plastik 5 l - 10 l yang ada tutupnya,
disediakan khusus untuk penampungan sementara (1-2 hari) sisa organik dapur dan
selalu ditaruh di dapur dalam keadaan tertutup.
Cara Kerja Komposter (drum) ditaruh di
pekarangan di tempat teduh. Sebaiknya dibuatkan tutup atas dari tripleks yang
tengahnya berlobang tempat munculnya pipa PVC. Setiap kali pembersihan halaman,
kotoran berupa rontokan daun, potongan pagar rumput, dll dimasukkan ke dalam
komposter, diratakan, sedikit dipadatkan dan diatasnya ditaburi selapis kotoran
ternak lama, kompos baru atau setengah matang, tanah subur hitam, dsb. sebagai
starter penambah N dan organisme tanah.
Kalau terlalu kering diberi air agar
lembab dan ditutup untuk mencegah dari hujan berlebihan, terik matahari dan
pencemaran lalat. Untuk memudahkan didekat komposter disediakan wadah berisi
starter (kotoran ternak, dll) yang selalu ditutup. Setiap satu atau dua hari
sekali, kotoran dapur dalam ember kecil yang sudah penuh, juga dimasukkan,
diratakan dan dilapisi starter.
Demikian pengisian dilakukan setiap kali
terkumpul sisa organik atau kotoran dapur baru, sampai komposter penuh, yang
memakan waktu 1 bulan - 2 bulan untuk keluarga sedang. Setelah penuh, ditutup
dan dibiarkan tidak dibalik-balik selama + 1 bulan yang diperkirakan
pengomposan sudah selesai menjadi matang berupa kompos berwarna hitam, remah
dan berbau segar. Komposter dikosongkan, isinya diangin-anginkan, langsung
dapat dipergunakan sendiri atau disaring (saringan kawat kasa) dibungkus dan dijual.
Proses pengomposan terjadi sejak awal
bahan organik dimasukkan, dan merambat keatas mengikuti bahan organik baru.
Disini akan terjadi proses fermentasi panas oleh bakteri termofilik, karena
suhu dapat meningkat didalam komposter tertutup, yang juga berguna membunuh
bibit hama- penyakit dan gulma. Komposter I yang sudah penuh dan sedang dalam
proses pemasakkan, digantikan komposter II yang sudah disiapkan dan nanti
setelah komposter I selesai dokosongkan, disiapkan untuk menggantikan komposter
II bila sudah penuh, dst.
Sisa organik dapur terdiri dari potongan
/ kulit sayuran, kulit buah lunak, daun pembungkus, kertas, sisa lauk-pauk,
dipisahkan dari sisa / sampah non organik. Sisa dapur tersebut dimasukkan
kedalam ember kecil dan yang non organik ditampung dalam wadah lain untuk
dibuang di bak sampah. Setiap kali memasukkan sisa organik dapur yang mudah
busuk (sisa lauk-pauk), diatasnya langsung ditaburi selapis serbuk gergaji
halus rapat-rapat. Maka di dapur selalu disediakan serbuk gergaji halus dalam
wadah khusus. Ember kecil harus selalu ditutup rapat dan biasanya dalam 1-2
hari sudah penuh, lalu langsung dibawa ke kebun dimasukkan ke dalam komposter,
dan ditaburi selapis starter diatasnya.
`Agar ember plastik tidak kotor,
sebaiknya dilapisi kantong plastik sehingga sisa organik dapur yang mudah busuk
dapat ditampung dengan aman dan rapat. Apabila dapat terwujud setiap rumah
tangga mau dan mampu mendaur ulang sampah organik pekarangan, dan dapurnya
menjadi kompos, maka sampah rumah tangga yang dibuang tinggal sedikit dan tidak
menimbulkan polusi lingkungan.
Sampah yang dibuang tinggal berupa
limbah non-organik seperti barang-barang bekas plastik, kaleng, besi, dll dan
sedikit limbah organik keras seperti barang-barang bekas dari kayu, bambu, kardus,
kulit buah keras dan kebanyakan barang-barang tersebut dapat dimanfaatkan lewat
para pemulung. Dengan cara ini hampir semua bahan organik dapat didaur ulang
sehingga masalah sampah kota dapat diatasi secara sehat dan mendukung
keselamatan bumi.
Tinggal satu hal, dimana manusia belum
berhasil menyambung siklus daur ulang yang terputus, yaitu masalah kotoran
(taeces) dan urine manusia karena masih terbentur pada masalah budaya.
Karakteristik limbah
1.
Berukuran
mikro
2.
Dinamis
3.
Berdampak
luas (penyebarannya)
4.
Berdampak
jangka panjang (antar generasi)
Usaha Penanggulangan Limbah
•Melarang pembuangan
sampah-sampah rumah tangga keselkan (parit), sungai, danaudilaut,dan sampah itu
harus dibuang pada tempat-tempat yang telah ditentukan.
•Setiap perusahaan
minyak diwajibkan memiliki peralatan yang dapat membendungtumpukan minyak dan
kemudian menyedot kembali, dengan demikian tumpukan minyak tidak akan
melebar luas dan mengurangi adanya limbah rumah tangga.
Menetapkan Baku mutu
lingkungan adalah batas kadar yangdiperkenankan bagi zat atau bahan pencemar
terdapat dilingkungan dengan tidak menimbulkan gangguan
terhadap makhluk hidup,tumbuhan atau benda lainnya.
0 komentar:
Posting Komentar